Pages

Minggu, 18 Oktober 2015

KISAH PERSAHABATAN DAN PENGKHIANATAN

Story by: Nugrahesti
XI-IIS 2

  “Sahabat ! Sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa untukku . Melewati hari-hari penuh warna dengannya , terkadang menorehkan sebuah luka yang sulit untuk dilupakan . Namun, itulah hidup . Penuh dengan kejutan, tapi aku tetap sayang dengan sahabat-sahabatku .”  Ya, awal yang menyenangkan tak selalu indah di akhir kisah…

              Itulah salah satu isi diary Keisha. Seorang gadis remaja yang tinggal di tengah-tengah hiruk pikuknya Kota Jakarta. Keisha adalah seorang siswi salah satu SMA di Jakarta. Sikapnya yang feminim namun suaranya sedikit cempreng dan didukung oleh fisiknya yang seperti seorang model dengan mata sipit dan berkulit putih dia menjadi sorotan para cowok di sekolahnya. Namun dia sangat rendah hati terlebih dengan sahabat-sahabatnya. Keisha memiliki seorang sahabat cewek dan seorang sahabat cowok. Sahabat yang selalu ada buat dia saat dia senang maupun sedih. Namanya Icha dan Ricki. Icha adalah  cewek pintar yang ramah dan baik hati sedangkan Ricki seorang pemain basket yang cuek namun sangat peduli dengan sahabatnya. Walaupun perbedaan itu pasti ada , namun itu semua bukan sebuah penghalang untuk mereka bertiga,  melainkan sebuah pondasi kekuatan untuk persahabatan mereka. Diantara mereka bertiga, hanya Putri yang bersekolah di luar negeri. Karena prestasinya yang baik, dia mendapat beasiswa di Australia. Tetapi persahabatan mereka tetap terjalin, tidak ada yang bisa memisahkan mereka walaupun maut sekalipun.

“Ricki, kemarin Icha telpon aku. Dia bilang kalau minggu depan dia akan kembali ke Indonesia.” Ucap Keisha saat makan siang di kantin sekolah.
“Oh ya? Jadi nggak sabar nih,” ujar Ricki antusias.
“Apa ada ya perubahan dari Icha ? Udah hampir tiga tahun nggak ketemu,” tanya Keisha sambil membayangkan perubahan dalam diri Putri.
“Pasti dia tambah cantik Kei, hhaha..” jawab Ricki tertawa.
Keisha memukul lengan Ricki sambil tertawa. Persahabatan yang indah. Tapi bagaimana lanjutan persahabatan Ricki, Keisha dan Icha kalau ada cinta di antara mereka bertiga?
Seminggu kemudian, terlihat dua remaja berjalan mondar-mandir menanti seseorang di sebuah bandara internasional. Menanti sahabat tercinta mereka yaitu Icha. Tiba-tiba ada seorang cewek menghampiri mereka berdua.
“Hai..” sapa cewek itu ramah.
Kedua remaja itu berpaling kearah cewek itu dan bertatapan heran.
“Keisha.. Ricki..” ujar cewek itu dengan mata berkaca-kaca.
“Icha ?” tanya Ricki memastikan.
Cewek itu mengangguk dan mereka berpelukan. Pelukan rindu dengan sahabat yang sudah lama berpisah.
“Cha, kamu kok tambah cantik gini. Waduh, jadi rebutan cowok nih. Udah pintar, baik, cantik pula. Ckckckck,” puji Ricki dengan kagumnya.
“Apaan sih Rick, biasa aja deh.” sahut Icha tersenyum.
“Ricki mulai lagi deh. Rick, ini sahabat kita. Mau dijadiin mangsa kamu ya,” ucap Keisha sambil memukul Ricki.
Ricki tak menanggapi ucapan Yuan dan segera berjalan berdampingan dengan Icha.    
     
          Malam minggu tiba, nggak seperti biasanya sekarang Keisha menghabiskan waktu seorang diri di dalam kamar tanpa sahabat yang menemani. Kemudian handphonenya berdering. Ada sebuah pesan masuk dari Ricki.
“Keisha.. Kamu nggak ke rumahku ? Anak-anak semua ngumpul disini.”
Keisha hanya menghela nafas dalam-dalam. Kemudian dia mengambil tasnya dan segera pergi ke rumah Ricki. Sesampainya di rumah Ricki, Keisha duduk di pojok ruangan seorang  diri sedangkan Ricki, Icha dan teman-teman yang lain asyik ngobrol dengan senangnya.
“Rick, aku mau pulang dulu .” ucap Keisha sambil keluar dari rumah Ricki.
“Lho, Kei kenapa pulang?” tanya Icha sambil mengikutiku.
Keisha tak menghiraukan pertanyaan Putri.
“Kei, kamu kenapa?” tanya Ricki tiba-tiba muncul di hadapan Keisha.
“Aku mau pulang. Percuma aku disini. Kalian berdua nggak menghargai aku sebagai sahabat kalian. Apa tadi kalian menghiraukan aku? Nggak kan. Sahabat kayak apa itu,” jawab Keisha dengan kesal.
“Kamu berubah. Kamu semakin jauh dengan kita Keisha,” ujar Icha padaku.
“Berubah ?  Bukankah kalian yang berubah.  Kalian lebih sering menghabiskan waktu berdua kan ? Tanpaku ? Siapa yang berubah kawan..” bentak Keisha sambil pergi.
“Maksud kamu apa sih Kei ? Aku nggak ngerti ,” sahut Ricki bingung.
“Aku mau nanya sama kalian. Apa kalian berdua pacaran ?” tanya Keisha penasaran.
Mereka berdua hanya bisa menunduk.
“Sudah kuduga ..” sahut Yuan sambil berlari.
          Keesokan harinya, Keisha terbangun. Jam alarm menunjuk pada pukul 06.00 WIB. Nggak sengaja pandangannya mengarah ke kalender. Hari ini tanggal  14 Februari.
“Hari ini hari valentine, dan juga hari ..” ucap Keisha terputus.
“Happy Birthday Keisha.” teriak mama dan papa Keisha dari luar kamar.
Dengan senangnya, Keisha bangkit dari tempat tidur dan membuka pintu kamar. Di ruang tengah terdapat Mama, Papa dan kakak Keisha yang sedang duduk melingkari sebuah kue tar. Keisha sangat bahagia dengan kejutan ini. Setelah merayakan ulang tahunnya dengan keluarga tercinta, Keisha bergegas pergi ke sekolah. Di sekolah, ucapan ulang tahun tak henti-hentinya datang dari teman-temannya. Selain merayakan ulang tahunnya, Keisha juga merayakan hari kasih sayang. Saat Keisha berjalan menyusuri koridor sekolah, tak sengaja dia melihat Ricki dan Icha duduk di depan kelas. Dengan senang, Keisha menghampiri mereka berdua.
“Ricki.. Icha..” sapa Keisha dengan senyuman manisnya.
“Ada apa  Kei ?” tanya Icha tak senang melihat kehadiran Keisha.
Keisha hanya terdiam membisu.
“Aku ganggu ya ?” tanya Keisha bingung.
“Kei, aku mau jujur sama kamu .” ucap Ricki menghampirinya.
“Apa ?” tanyanya singkat.
“Sebenarnya aku udah jadian sama Icha. Kita jadian udah seminggu yang lalu. Maaf ya Kei, aku dan Putri mengkhianati persahabatan kita.” jawab Ricki dengan perasaan bersalah.
“Bercanda kalian ..” sahut Keisha tertawa.
“Maafin kita berdua Kei,” ujar Icha menunduk.
“Hah ? kalian beneran jadian? tanpa memberitahu aku dari kemarin-kemarin ? Kenapa ? Apa aku udah nggak dianggap sahabat ? Kalian tega. Apa motto persahabatan kita. ‘TIDAK ADA KATA CINTA DIANTARA KITA’. Tapi kalian mengkhianati itu semua ? jahat kalian.” sahut Keisha meneteskan airmata.
Keisha meneteskan airmata. Kemudian dia membuka tas dan mengambil dua buah kado.
“Ini buat kalian. Selamat Valentine ..” ucapnya tersenyum.
Keisha  berlari meninggalkan mereka berdua dan pulang.
“Kalian berdua tega. Kado spesial di ulang tahunku mendapat pengkhianatan dari sahabat. Funtastic !” ucap Keisha terisak.
Semenjak kejadian itu, Yuan berubah. Dia  lebih banyak menghabiskan waktu seorang diri. Merenung dan merenung. Tidak ada lagi senyuman ceria dari bibir tipisnya, tidak ada lagi senda gurau darinya dan yang ada hanya seberkas kesedihan yang terpancar dari wajahnya. Sahabat yang sudah menjadi bagian dari hidupnya tega melakukan pengkhianatan. Mereka berdua seakan tidak pernah tau bagaimana perasaan Keisha selama ini . Ya, Keisha memutuskan untuk pindah ke daerah Bogor. Selain untuk tinggal bersama neneknya, Keisha juga ingin melupakan semua kejadian pahit dalam hidupnya dan membuka lembaran baru yang penuh dengan warna tanpa ada goresan-goresan hitam yang tak diinginkannya.
          Hari tak terasa cepat berganti seiring dengan pergantian siang dan malam yang begitu singkat. Matahari seakan tak pernah letih menjalankan tugasnya untuk menyinari dunia disiang hari. Bulan dan bintang juga seakan berlomba-lomba untuk menampakkan kilauan cahayanya dimalam hari. Anugerah Tuhan untuk alam semesta yang begitu indah nan agung, mencerminkan sejuta pesona dari Sang Khalik. Tak terasa sudah tiga bulan Keisha pergi dari kehidupan Ricki dan Icha. Sebenarnya dia merasa sangat kehilangan tapi apa dayanya. Semua hanya berakhir tragis.
“Kenapa kalian ngelakuin hal itu sih sama aku ? Apa salahku teman ?” ucap Yuan menangis di sebuah gubuk kebun teh.
Cuaca berubah menjadi mendung. Keisha bergegas pulang ke rumah neneknya. Tiba-tiba dia mendengar teriakan .
“Toloooonnggg.” teriak seseorang.
Keisha mencoba mencari dimana sumber suara itu berada dan akhirnya dia mengetahui asal suara itu, yaitu dari jurang yang tak jauh dari tempatnya.
“Tolong …” teriaknya lagi.
Keisha mendekati jurang dan dia sangat terkejut. Ternyata suara itu adalah suara Ricki dan Icha. Mereka berdua jatuh ke dalam jurang.
“Bantu kita Kei..” ucap Ricki sambil berpegangan pada rerumputan.
Keisha mencoba menarik tangan Ricki dan Icha dengan kedua tangannya. Kemudian hujan mengguyur tempat itu. Keisha tetap menarik tangan Ricki dan Icha. Namun naas, dia terpeleset sehingga posisi Keisha tidak seimbang lagi.
“Ya Tuhan, gimana ini ?” tanya Keisha bingung.
“Kei, kamu harus melepaskan salah satu tangan kamu atau kita bertiga akan jatuh.” ucap Ricki mengejutkannya.
“Apa ? Nggak mungkin Rick. Kalian berdua harus selamat.” tolaknya sambil berusaha lagi.
“Kei, lepasin tanganmu ini. Biar aku jatuh Kei, aku nggak mau kalian berdua jatuh. Lepasin tangan kamu Yuan.. Aku sayang kalian .” ucap Putri terisak.
“Nggak mungkin.” tolak Yuan kemudian.
“Yuan..aku bersalah karena udah mengkhianati persahabatan kita tanpa memperdulikan perasaan kamu. Biarlah semua ini resiko yang harus aku tanggung.” Sahut Putri lagi.
“Semua itu biar Tuhan yang membalas. Ayo naik Putri.” ujar Yuan  dengan mata berkaca-kaca.
Tak terasa oleh Yuan, Ricki melepaskan pegangannya pada tangan Yuan dan akhirnya dia terjatuh ke dalam jurang.
“Ricki ..” teriak Yuan dan Putri  bersamaan.
Akhirnya Yuan berusaha menolong Putri. Kemudian dia mencari pertolongan untuk Ricki.
Dua hari kemudian tampak dua anak perempuan yaitu Yuan dan Putri mendatangi sebuah makam yang terlihat masih baru. Nisan makam itu bertuliskan “ RICKI PUTRADINATA” dan terlihat pula kedua mata mereka berkaca-kaca.
“Ricki, semoga kamu tenang di alam sana .” ucap Putri dengan terisak.
“Gimana kejadiannya sih Put, sampai kamu dan Ricki jatuh ?” tanya Yuan tanpa memandang Putri.
“Setelah kepergian kamu, aku dan Ricki sangat menyesal.
Kita berdua putus Yuan dan bertekad untuk mencari kamu. Kita dapet info kamu di daerah Bogor, aku dan Ricki langsung pergi. Tapi nasib kita nggak baik, mengalami kecelakaan sampai akhirnya jatuh ke jurang.” jawab Putri terisak.
Yuan terdiam membisu.
“Maafin aku Yuan. Maafin aku .. Aku nggak mau kehilangan sahabat. Maafin aku .” ucap Putri memeluk Yuan.
“Aku kecewa dengan kalian berdua. Sangat kecewa.” sahut Yuan menangis.
“Yuan, maafin aku. Aku khilaf Yuan ..” ucap Putri menyesal.
“Putri. Kamu nggak tau gimana perasaanku. Aku kecewa sama kamu dan Ricki tapi asalkan kamu tau, aku pasti akan lebih kecewa kalau aku kehilangan kamu.” ucap Yuan tersenyum.
Putri tersenyum. Suasana yang mengharukan. Ternyata sahabat sejati akan tetap abadi walaupun rintangan datang silih berganti. Yuan dan Putri kembali membuka lembaran baru persahabatan mereka walaupun tanpa Ricki.


Komentar:

Maaf, Ibu bingung sekali dengan penempatan nama dalam cerita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar