Pages

Minggu, 18 Oktober 2015

Kuli(ah)


Ditulis oleh: muhammad nasim
inspirasi dari kisah film indie
 “12 jam di semarang”

 “selama jeratan masalah yang kita hadapi itu masih bisa menjerumuskan ke kebenaran kita masih bisa bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, jangan lah memandang hal kecil itu menjadi hal yang mudah karena hal semudah Apapun pasti akan ada halangan yang mampu menyelip ke asa itu”
tepat pukul 6 sore tepat berada di kursi meja ruang para mahasiswa jurusan depkolektor, yang menghadap malang nya dosen gadungan yang hanya dibayar dengan upah cicilan motor sebulan. JAKA iya itu nama seorang pemuda betawi yg diam sunyi dan polos, duduk diantara para calon depkolektor muda yang hanya memahami studi stengah perjalanannya. Setiap hari pemuda itu harus menjalani studi kuliah nya hanya setengahnya saja, walau mengikuti studinya setengah nya namun dia menghabiskan nya dengan memutar-mutar kan alat tulis sambil berfikir dan berlagak orang bego yang tak tau apa arti materi kuliah hari itu. Waktu menunjukan pukul 8 malam dimana langit kota lumpia itu sudah gelap ditemani terang nya bulan, Jaka pun bergegas melihat jam yg dia pakai. Dengan buru-buru jaka langsung berdiri dan melontaran kata-kata
“pak saya mau ijin pergi saya mau kerja” saut si jaka.
 “oh gitu yaudah kerja yang bener ya, jangan goblok kalo kerja” lontar si dosen gadungan itu.
“baik pak terima kasih” saut jaka dan bergegas keluar.

         Dalam keseharian nya, jaka selain melaksanakan studi kuliah dia juga menyambi kerja, walau kerja itu hanya diupahi untuk membeli lauk pauk di warung mak lik. Apa boleh buat dia bekerja di tempat penampungan barang yang layak untuk dimakan karna dia dipindah kan oleh om made atau saudara dari jaka itu dari kota betawi menuju kota lumpia yang historis ini dengan alasan karena dia sedang ditimbun masalah besar daan dikejar oleh orang berjaket kulit hitam.selagi memang dia masih mampu bekerja dia mengumpulkan nya untuk membiayai studi kuliah nya dia jurusan depkolektor itu, walau itu hanya setengah perjalanan saja yang dia ikuti. Sampai sebegitunya Jaka harus diamankan dan dijauhkan dari kejaran para polisi haus uang itu, om made memang sengaja menempatkan nya ke tempat penampungan sayur mayur hanya sebagia seorang KULI dengan upah seadanya. Namun semua itu sudah tekad dan niat si jaka untuk mengupahi studi kuliah nya di unversitas (tanggal ulang tahun indonesia)  hanya demi mendapat gelar s1 yang hanya kepepet nya menjadi depkolektor,

          Tiba di tempat kerja nya yang berlantai becek,basah kumuh namun kalian tak memandang ruang si om made, bos dari usaha itu yang memimpin layaknya preman yang selalu ingin dilayani hanya duduk di kursi empuk berhadapkan laptop mini berlayar game poker yang tak jelas, dengan ruangan layak nya ruang perkatoran bintang 4. Saat tiba jaka disambut panas oleh teman-teman nya
 “wah jak.. kamu ini dari mana aja?ayo kerja cepetan!” jawab dengan tegas menyambi memikul karung berisi kubis segar yang datang dari perkebunanan para produsen, “oh..eee.. iya iya mas saya ganti dulu ya..”
saut si jaka sambil pergi ke WC. bergegas berganti pakaian yang dia beli dari ngawul hanya sekedar untuk bekerja,
 waktu menunjukan pukul 9 dimana suasana kerja masih sibuk-sibuknya, jaka yang sedanng memikul itu tiba-tiba telepon genggam nya berdering,jaka jaka kebingungan saat ingin mengangkatnya dengan gegas dia meletakan karung kubis segar itu dan menunda pekerjaan yang dia laksanakan
“halo..iya ini siapa?” sapa anak muda asal jakarta itu.
“halo ini thomas! Gimana sudah clear belom?mau kamu ambil kapan?” jawab pemuda misterius itu.
“eee..ee ya kira-kira malem ini mas saya ke tempat biasanya mas ini tapi baru saja dapat 40 persen nya mas” saut jaka.
“yaudah gapapa yang penting hari ini ada pemasukan dulu,thank you ya!” jawab pemuda itu
Setelah pana-panas berbincang dalam telepon Jaka langsung melanjutkan pekerjaan nya, kegiatan setiap hari si Jaka dalam pekerjaan nya memikul barang-barang yang nanti nya hanya menghasilkan uang-uang yang hanya mendapat keuntungan sekecil kutu saja. Memang walau mendapatkan keuntungan segitu saja tapi dengan sabar jaka semua kebutuhan nya sudah terpenuhi walau disekeliling nya jaka memang sedang dihadapi masalah dari yang mana masalah kecil sampai masalah besar tapi, raut wajah pemuda betawi itu tetap saja terlihat polos dan senang-senang saja ya,..selagi yng diperbuat itu masih menjerumuskan kebaikan tuhan masih selalu mendampingi jaka hidup di ibukota memang keras banyak cobaan yang melanda. Belajar menghadapi cobaan perlu di pahami oleh si Jaka itu sehingga,..Jaka mengtahui mana tempat yang layak bagi dia dan apakah diri dia sendiri bisa mnyesuaikan ditempat itu.
     Waktu menunjukan pukul 22.00 wib. Dimana jaka sedang beristirahat setelah lelah membawa barang berat yang hanya membuat badan terbengkuk.kibas-kibas topi kuli membawa angin sili menyilir sejuk ke badan keringat bertetesan. Setelah waktu menunjukan pukul 11 saat itu jaka sudah berpakain rapi ala anak muda sekarang begaya rambut tak jelas berjalan menuju ruang si bos sambil membawa kertas coklat bercoretkan tulisan “coba pandang bos mu bujuk dan rayu mintalah gaji nya dinaikin selayak naik ke gunung”
Tiba diruangan si bos Jaka mengetok pintu lalu masuk dan duduk sambil menyapa si bos dengan raut wajah yang membuat detuk jantung berdetak.
“malem om..maaf om menggangu waktu nya sebentar”  kata jaka
“............iya....ada apa?” jawab patah-patah si bos itu.
“begini om saya disini mau ngmong sesuatu.....” saut jaka yang dipotong oleh si bos
“ngomong ngak usah pakai basa basi langsung to the point!! “ jawab tegas si bos
“aku mau naik gaji om....” jawab langsung si Jaka.
“naik gaji?!!!....naik gaji?!!..”jawab gemuruh si bos
Sambil berdiri dan duduk di meja depan si jaka dan langsung menyemburkan suatu kata-kata.
“kamu buat apa setelah om mau naikin gaji kamu hee?..beli narkoba beli congyang?
“bukan om bukan saya mau...” jawab sehelai dari Jaka yang dipotong si bos
“kamu itu saya bawa lari ke sini biar kamu itu aman dari jeratnya kerasnya ibukota jakarta kmu itu biar aman disini biar semua orang-orang yang mencari mu itu ngak akan mencarimu lagi!!” jawab marah si bos
“sudah lah sekarang kmu keluar dan pulang ke rumah, saya muak dengan wajah kamu sana kmu pulang sana pulang..” saut si bos lagi.
Bergegas si Jaka itu keluar dan pemuda itu berpapasan bertemu dengan seorang gagah berjaket kulit hitam membawa tas yang dikawal oleh pemuda lainya. Orang itu melihat jaka dengan serius dan detail. Lalu orang itu mauk ke ruangan si bos itu dan menyapa
“selamat malam bapak!” sapa orang itu seperti mafia polisi
“malam pak wah.. wah bagaimana pak kondisi nya?” saut si bos
“yah aman-aman saja pak sudah lancar saja bagaimana usaha bapak ini?” jawab orang itu
“yah bagus lancar juga pak” kata si bos
“ngomong-ngomong pak akhir ini saya melihat orang yang mencurigakan pak”kata orang itu.
“seperti apa pak?”
“seperti orang-orang pecandu narkoba gitu seprti penjual narkoba gitu pak”
      Setelah beberapa sekian berbincang dengan nada gunungan tiba-tiba Jaka memasuki ruangan si bos lagi untuk mengambil kertas coklat nya yang tertinggal diruangan kerja si bos dengan kaget orang itu melihat gerak gerik pemuda betawi itu dengan mata tajam. Selepas mengambil kertas itu di meja si bos jaka langsung meninggalkan ruangan.
“pak ngomong-ngomong tadi itu siapa?” kata orang itu
“oh itu jaka pak dia sodara saya dari jakarta saya sengaja bawa dia kesini untuk bisa bekerja” saut si bos yang mengaku om nya jaka.
      Tanpa menjawab orang itu langsung bersalaman dan bergegas pergi, dari perbincangan tadi orang itu bernama rudy dia adalah polisi mafia di pelabuhan dan pasar dia patroli tiap malam hari untuk mencari mangsa yang mencurigakan. Saat polisi itu keluar  dan berbicara pada pengawal nya
“doni kamu lihat pemuda yang barusan itu?” kata polisi itu
“yang mana pak?” saut pengawal itu
“yang rambut pirang mata sayu kulit coklat” deskrip si polisin itu
“ohh itu pak ..kita kejar pak?!” lontar si pengawal itu
“iya kita kejar sekarang!” tanggap si polisi
Dengan bergegas polisi dan rekan nya langsung mengejar dan bertanya tanya kepada orang-orang sekitar siapakah sebenarnya si jaka itu dan ada masalah apa dengan si jaka itu sampai-sampai si jaka itu dicurigai dan dikejar-kejar oleh aparat lainya.
Kabar si jaka yang edang perjalanan pulang ke tempat kos nya saat itu kota lunpia sedang dilanda gerimis sehingga jalanan terasa becek, tak terasa si jaka itu sedang dikejar dan diikuti oleh polisi itu, setapak demi setapak jaka terus berjalan tiba-tiba dari jarak berapa meter polisi itu melihat sosok jaka sedang jalan menuju kos an nya. Tiba-tiba polisi itu menyaut
“hei kmu! Berhenti!” lontar si polisi itu
Lalu jaka bergegas berlari dan polisi itu mngejar, jaka tidak tau apa-apa kenapa dirinya dikejar oleh orang itu dan dia tidak tahu dia mempunyai salah apa..terus berlari dan lari.tiba-tiba jaka berhenti sejenak melihat keadaan nya lalju polisi itu terus mengejar tiada capek nya. Begitu juga jaka dia lanjut menghindar dari polisi itu namun dia lari ntidak kearah kos nya mlainkan ketempat lain. Tak lama mereka berkejar kejaran..polisi itu berhenti mengejar dan jaka bertemu dengan seseorang yaitu thomas, orang yang tadi menelepon jaka saat bekerja nah jaka bertemu dengan thomas di suatu perkampungan berlatar belakang sungai.
“halo jak.. bagaimana?” Tanya si thomas itu
“ini mas cuman ada segini mas” kata jaka sambil memberi kertas coklat itu yang tak tau berisi apa
“oke ini jak...barangnya!” saut thomas
Setelah diberikan barang nya mereka pergi ke arah jalan yang berbeda sambil mengucapkan salam lalu thomas berjalan menuju kejalan yang td dilewati oleh polisi itu. Polisi itu sedang bersembunyi melihat gerak gerik si thoms itu lalu mengikutinya dan memanggilnya
“mas..mas..selamat malam mas maaf menggangu!” sapa polisi itu
“iya selamat malam bagaimana pak?” saut thomas
“begini mas tadi mas kenl pemuda itu yang nama nya jaka ato siapa itu?”
“ohh jaka itu. Iya pak tadi itu saya bertemu dengan dia ada urusan tentang bisnis anak santun pak.. dia memberi saya uang ke saya lalu saya kasih imblan dengan memberi nya uang lagi untuk modal jualan baju bekas..kenapa ya pak?”penjelasan dari thomas
“ohh begitu..tidak saya kira anda ada sebuah bisnis dengan urusan narkoba atau bagaimana..ya sudah maaf mas menggangu waktunya terima kasih selamat malam.”salam si polisi itu
Lalu thomas meninggal kan polisi itu dan kembali kerumah nya.
Jadi jaka itu dahulu saat masih hidup di keras nya jakarta dia masih dihadapi kefitnahan tentang pemakaian narkoba yang sangat tajam sehingga dia menjadi buronan aparat sekitar maka dari itu om nya yang sekarang menjadi bos nya itu sengaja membawa jaka ke semarang agar aman dari jeratan masalah dan di abisa kerja disini dengan tenang tapi sebaliknya om nya itu mengira bahwa jaka berulah lagi dengan orang itu tentang narkoba tapi jaka melakukan bisnis dengan thomas tentang penggalangan dana anak santun yang dia lakukan untuk membeli suatu branag-barang yang nantinya bisa memnuhi fasilitas di tempat anak santun itu.. memang banyak fitnah dan cobaan melanda jaka tetapi selama jaka masih merasa benar dan positif dalam melakukan nya jaka tetap tenang dan bersabar serta bertaqwa kepada tuhan yang maha esa sehingga orang-orang sekita memandang jaka sebelah mata yang akhirnya mengakibat kan pro dan kontra
Jangan lah sekali-kali memandang orang melalui covernya karna dimana setiap orang itu menemukan suatu kejatidiri an nya mereka pasti akan memandang itu dengan hal yang berbeda
 ingat!..kemudahan tidak selamnya mudah semua pasti ada kesusahan yang akan menyelip di kemudahan itu..sama seperti jaka saat kuliah memang dia lihat itu gampang sehingga santai namun dibalik itu jaka berpikir kuliah yang aku hadapi ini akan menghasilkan suatu asa yang sempurna dan bekerja sebagai kuli dia lihat tidak familiar dan terlihat jadul nammun semua itu banyak manfaat yang dapat diambil..selama asa masih bisa membantu semua masih bisa berjalan dengan lancar.
KULI(AH), 2015-09-23
“12 jam di semarang”
Muhammad nasim

Komentar:
Ibu ingin tahu apa ada jurusan debkolektor itu... Tetapi pesannya sampai. Pasti lebih menarik kalau cerpen ini hasil inspirasimu sendiri! ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar